Selasa, 21 Juni 2011

manaa... sumpah cinta sampe mati...

janji...janji yang kerap terucap ketika rasional surut terlebur oleh rasa... saya, kamu, anda, kalian mungkin saja pernah alami... alami menjadi pemberi janji... atau mengalami sebagai yang diberi janji...

dunia serasa miliki berdua yang lain ngontrak... ^^kalo kamu bunga akang kumbangnya neng^^ ehmm kalo kamu teh akang mugnya neng^^...  kalo kamu buku, mas bolpoinnya^^...hmm banyak lagi kalimat-kalimat yg terucap...
memberi janji tidak selalu monopoli pria, wanita pun kerap kali memberi janji... tapi kebanyakan sepertinya pria.. saya tulis ini.. terinspirasi dua teman disini yang mengalami hal pahit ini... yah saya katakan pahit karena mereka korban pemberi janji yang tak terbukti... jangan ditanya sperti apa sakitnya... jangan pernah ditanya pula bagaimana rasanya... SAKIT luar Biasa tentunya...
wanita memang kerap tak menggunakan logika dalam mencinta...ia mendahulukan rasa...emosi...tapi apakah pria bisa seenak sendiri memberi janji tanpa menepati?? enggak kan...
hay priaa...jangan mudah berjanji kalo memang belum meyakini kami sebagai yang terpilih... tak pernahkkah kau sejenak berpikir bagaimana rasanya jadi kami... ketika harapan itu runtuh, kami pun runtuh, ketika harapan itu pecah, kami membutuhkan waktu yang sangat lama untuk memungutnya kembali lalu merangkai pecahan itu menjadi bangunan harapan yang tentu tak lagi sempurna... kerapa kali kata trauma terucap..kerap kali kami takut memulai berharap...takut akan kau hancurkan lagi menjadi keping-kepingan yang sangat kecil dan halus hingga kami tak lagi bisa merangkainya... (bayangin gelas pecah yang dilem pake alteco)

-poweroflove-

Minggu, 19 Juni 2011

ungu jingga biru,,,

ungu...jingga ...biru...hatiku telah selebam itu... masihkah kau ingin memberi warna baru...?? kutipan yang luar biasa... ttg hati.. dan sakit yang menyertai...

Jumat, 17 Juni 2011

ibu...ya beliau ibuku...

karena bumi itu berputar... kita pun berputar... di bawah... lalu naik ke atas...dan kalo sudah ke atas rasanya tak rela harus turun lagi ke bawah... semua ujian... ketika di atas itu ujian...dan di bwah pun merupakan ujian pula bagi kita... tak pernah merasakan hidup yang sangat susah... 

saat itu kecil... di desa... yang aku ingat adalah kenangan yang indah.. sepulang sekolah TK, ibu sudah bersiap membocengkanku dengan sepeda jengki biru menuju pasar tradisional di kecamatan... menemani beliau berbelanja membeli segala macam...mulai dari tepung, minyak goreng, sabun, odol, sikat gigi, obat nyamuk bakar baygon, autan, jajanan, chiki, permen, timun, sayur, tutug, kelapa, pisang, mangga, semangka, melon, jambu air, pepaya, krupuk... pokoknya semua barang dagangan untuk mengisi lapak kecil d rumah kakek...sampe aku melihatnya sangat keberatan membawa semua itu.. namun aku pun tak kuat membantunya karena saat itu memang aku masih kecil...dan seperti menjadi kebiasaan tiap ke pasar aku selalu minta dibelikan bando, jepit rambut, kuncir rambut warna, itulah upah wajibku selama menemai ibu berbelanja... dan saat pulang sembari dibantu tukang parkir sepeda ibu tak tampak seperti sepeda... karena tak ada tempat kosong sama sekali semua penuh dengan belanjaan... dengan penuh semangat ibu mengayuhnya... tak ada adegan minum atau melepas lelah sama sekali... beliau begitu bersemangat dan begitu kuat... 

sesampai dirumah sudah tampak anak-anak kecil kampung yang menunggu kedatangan ibu dengan jajan yang dibelinya dipasar.. chiki berhadiah langsung menjadi barang yang paing dicari.. sembari di bantu kakek menurunkan barang-barang, lalu ibu memarkir sepeda kesayangannya dan kemudian menata barang-barang dagangannya... transaksi jual beli pun terjadi...  teras kecil itu sangat ramai, karena di gang kampung itu hanya rumah kakeklah yang berjualan... 

itu terjadi saat tahun sekitar tahun 1990 hingga 1996...sampe akhirnya aku harus ikut ayah untuk sekolah di sby... kenangan itupun berakhir... tak ad lagi yang membelikan aku bando..pita...sandal warna-warna...rok... tak ada lagi... dan kini aku berdiri disini...tak lagi kecil... aku telah dewasa.. tak lagi TK...namun kenangan itu tak lengkang sedikitpun oleh waktu.. aku bukan lagi anak semata wayang...tp aku kini anak pertama dari tujuh bersaudara... 

ibu masih bersemangat..namun ada satu nilai yang benar2 berubah dari sosoknya kini...entah apa... smua karena waktu yang terus berputar... arus surabaya begitu beda dgn desa itu... meskipun kesederhanaannya msih lekat namun kukatakan kemodernan jg mulai menggerus kesederhanaan itu... ah sudahlah tanpa ibuku aku tak mngkin menjadi aku yg skrg... harapannya akan aku sgt tinggi hingga aku takut...begitu takut mengecewakannya... brusan mendengar suaranyaa... mengingatkan lagi pada sosoknya... sosok yang dlu memboncengkanku dgn sepeda jengki itu... 

-tak ingin kehilanganmu ibu... aku akan berjuang memenuhi semua ekspektasimu akanku...-


Kamis, 16 Juni 2011

syukur muncul ketika melihat mereka...

hari ini... edisinyaa ttg kehidupan... menjadi pengingat tuk saya, kita, atau mungkin anda... lagi-lagi Bandung... menariknya kota ini, uniknya kota ini tak cukup diabadikan dalam rangkaian kata yang sederhana ini... keunikan kota ini cukup dipahami dengan hati... apalagi dengan untaian kata sederhana ini... 
Bandung adalah surga belanja, surga wisata, surga makanan, dan surga pendidikan... semua ada bahkan kota ini adalah ikon dari kesenangan dan habisin uang... betapa berkali-kali lipat uang yang harus say keluarkan untuk bisa menyantap makanan yang sama sperti tmpat asal saya, atau berkali-kali lipat harga sewa kamar kos, tagihan listrik yang menjulang tinggi, belum lagi budaya nongkrong, sekedar makan n minum cemilan pengisi perut, fashion, dsb. Kalo diturutin semua keinginan ini rasanya uang kiriman orang tua ga akna cukup... kita semua pasti pernah mersa betapa besarnya godaan kota ini... enak2 ngendarai motor lihat embak-embak pake jilbab, bawa swift, ada juga yang bawa jazz RS, CRV, Innova, nissan grand livina, terios, rush,ada juga yang bawa yaris, dan avanza, xenia, ferosa, sirion, civic, altis,bla bla.. dalam hati saya berpikir kok bisa mereka bawa mobil bagus gitu, padahal saya dan dia sama-sama makan nasi, kok bisa saya cuma ngendarai Beat ajah, bapak mereka kerja apa sih kok bisa anaknya bawa mobil bagus gitu..?? hmmm kok saya ga bisa bawa sperti mereka... enak kali ya bawa mobil pas kuliah, ga kpanasan, ga khujanan, dandanan tetep utuh, baju tetep rapi dan yang pasti tampak sangat elegan... 

sambi ngendarai motor sambil mikir dan terus mikir sampe akhirnya berhenti beli makan jam 8 malam, nunggu tetehnya gorengin lele ada yang teriak teriak tahu...tahu..tahu... aku pun menoleh mencari sumber suara itu... dan yang kulihat sosok bapak-bapak dengan pakaian kaos yang uda lusuh, topi, sendal jepit, sambil membawa 2 kotak tahu yang dipikulnya... bapak itu berhenti dan duduk di pinggir jalan deket earung tempat saya beli makan... tampak dia istirahat melepas lelah... bapk itu bilang berjalan menjajakan tahu tersebut sejak jam 12 siang dan hingga jam 8 malam dia terus berjalan menjajakannya..pertanyaannyaa siapa yang mau beli tahu mentah malam-malam gini..? siapa?? pikiran tentang semua kemewahan mobil-mobil yang saya pikirkan tadi sontak hilang dari pikiran... semua berganti dengan sesak napas, sesak sekali... bapak di dikirim Allah untuk mengingatkan saya..hamba yang sangat tidak tahu diri ini...hamba yang masih ga syukur telah diberikan nikmat hidup tanpa sakit, hidup sebagai anak pertama yang segala inginnya dan kebutuhan dapat dipenuhi ayahnya, bahkan saat ini dia diberikan kesempatan untuk belajar di tingkat master... 

saya cepat-cepat pulang sambil membawa tahu mentah itu... sambil menahan dan terus menahan sesak dalam hati... saya, kamu, anda, kita mungkin dan seringkali merasakan apa yang saya rasakan...perasaan gak syukur, perasaan ga mau syukur, padahal gimana rasanya kalau penjual tahu itu adalah ayah kita... bagaiman rasanya...apakah mungkin kita bisa sekolah setinggi ini..pakah mungkin kita bisa nongkrong nyaman ma teman-teman di J.CO? di kfc dago? di teh kiosk? di Mc.D? di Rumah Eyang? di Ngopdul? di BR? di Pizza Hut...?

atau coba kita jalan pergi ke gasibu minggu pagi...disana kita akan melihat betapa ribuan manusia berjuang untuk hidup..menjual apapun yang bisa dijual..ada yang laku keras dagangannya..ada pula yang jual keripik singkong kering mentah yang ga menarik sama sekali... atau kadang siang hari kita masih lihat bapak-bapak memikul keranjang yang berisi sayur mayur yang udah layu sambil terus berteriak mencari pembeli... mereka terus berteriak hingga dagangannya habis..dan siapapun tidak bisa memastikan kapan habisnya... atau kadang saat tengah malam kita masih denger laki-laki teriak-teriak ditengah kegelapan malam, dtengah sepinya malam... sambil berteriak ..te sate... te sate...iya kalo semua dagangan mereka habis...kalo ternyata ga habis.. apa mereka dapat untung?? yang ada mungkin buntung,,,dan bagaimana waktu berjam-jam yang terbuang itu dengan berjalan kaki entah berapa kilometer jauhnya..

hmm...memang kadang kita mikir hidup ini kenapa seperti ini.. sementara kita melihat disana anak muda nongkrong sambil menghisap rokok yang berharga 13rb isi 12, minuman cappucino sharga 35rb belum termasuk PPN... mereka menghabiskan uang 50rbu dalam hitungan menit sementara yang lain..bapak itu...bapak penjual itu mencari uang 50rb slama 12 jam... 
Rasa bersyukur terkadang hialng ditelan ombak... ditelan keadaan yang ada disekitar kita... dan kadang kita lupa dimana kita meletakkan rasa syukur atas semua yang kita miliki dan dapatkan hingga detik ini... untuk itu saya, anda, kita semua harus mencari syukur yang hilang itu ketika perasaan tidak syukur menerpa...ya mencari...harus dicari... sebuah kesimpulan bahwa Bandung ga semuanya hingar bingar, seneng-seneng, tapi disitu, disana, deket kita ada kehidupan yang benar2 berbeda...khidupan seorang penjual tahu mentah keliling, kehidupan penjual kue basah keliling, kehidupan seorang penjual odading keliling, yang mereka tak akan pulang sebelum dagangannya habis terjual.. 

syukur... kita masih diberikan hidup sekali ini tdk menjalani posisi seperti mereka...syukur kita adalah seorang mahasiswa yang insya allah ga akan bekerja kasar seperti yang mereka lakukan...
Semog bermanfaat =)

buku vs dvd...lebih untung kaset dvd ya a'?

kali ini bukan makanan mulai menulis tentang hidup..yah... filosofi hidup dan keunikan hidup ini... siapapun pasti tahu bahwa Bandung adalah surga dunia bagi banyak orang.. fashion, makanan, tempat wisata, pemandangan, hingga seger2nya muka2 orang Bandung sudah menjadi rahasia umum bagi kita.. dan tentu Bandung juga terkenal dengan kota pendidikannya,,ehm walaupun ga begitu juga tapi siapapun banyak yang memasukkan Kota ini sebagai tempat jujukan bagi kelanjutan pendidikan mereka... ada ITB yang sangat melegenda...ada pula Unpad yang menjadi bintangnya rujukan jurusan Ilmu Komunikasi (narsis dikit ya), dan juga PTS-PTS lain yang gak kalah oke... 

Seperti halnya sebuah kampus yang lain pasti deh ga akan jauh-jauh dari tempat fotocopy, toko buku, toko alat tulis, jasa pengetikan dan lain sebagainya. Sama juga di Unpad Dipati Ukur, kampus tersebut juga penuh oleh jasa-jasa seperti itu yang tentunya mendukung proses perkuliahan. Buku misalkan, menjadi hal yang sangat dibutuhkan mahasiswa karena kita tahu mahasiswa harus mandiri, ceramah dosen ga akan cukup untuk memenuhi struktur kognitif kita, dan wajar harus melengkapi ilmu kita dengan buku. Dan siapa sih yang ga tau bahwa mahasiswa masih ngandalin duit jatah bulanan dari bokap nyokap yang budiman di kampung halaman, so pengen gaul pengen beli baju, pengen makan enak n nongkrong pengen juga beli buku, fotocopy buku menjadi andalan, bagus2 dikit beli buku yg aspal alias bajakan. Dan syukurnya lagi kita tdk perlu jauh2 ke palasari untuk membelinya karena di sekitaran UNPAD DU banyak kios yang jual buku tersebut. Jadilah banyak mahasiswa yang beli buku disitu termsuk saya, kami mungkin melanggar hukum dgn membeli buku itu tapi dilema juga kalo beli yg asli harganya mahal nanti kami ga bs GAOL donk hehe... 

Disalah satu kios tepat di depan pintu masuk perpustakaanlah pilihan saya untuk membeli, karena menunggu si aa menyampu buku kita pun ngobrol, dia bertanya soal buku yang sy beli dan dia mengaku dia adalah sarjana hukum dri suatu PT di Bandung dan dari penampilan juga dia cukup oke sbg seorang SH, lumayan tampan, bersih dan gigi dibehel, gauul kan hehe. Sampul selesai dan saya pun pulang. Selang 2 bulan saya kembali ingin membeli buku filsafat lagi dan ternyata apa yang saya lihat?? Kios aa tersebut tidak lagi dipenuhi buku-buku dengan berbagai judul (yang menurut saya cukup mulia) eh sekarang kios itu berganti dipenuhhi dan disesakki dengan judul-judul sperti LORD OF THE RINF, FAST N FURIOUS, FREAKY DAY, THE LAST SAMURAI, THE BODYGUARD, STEP U, HARRY POTTER, TWILIGHT, NEWMOON, dsb... huwaaa apakah itu judul buku sodara2? tentu tidak, itu merupakan judul film-film yang digemari anak muda kita. 

Sambil ngelus dada, saya hanya bisa memandangi kios itu lalu memandangi gedung megah UNPAD, serta gedung CISRAL UNPAD.. ini nyata.. sangat jauh berbeda makna yang terkandung dalam 2 hal tersebut. Ini merupakan hal yang remeh dan ga kan dianggap penting oleh banyak orang, tapi sy mengangkatnya karena bagi saya ini penting untuk dibahas. Saat ini emang VCD n DVD bajakan mulai marak lagi dan belum banyak berita tentang turun tangan polisi dalam memberantasnya, dan itu tentu keuntungan buat kita karena dengan goceng smpe 7rbu kita bisa dapatkan satu kaset dan bisa menikmati filmnya.. namun gimana dengan lokasi yang pas di depan Kampus khususnya perpusatakaan?saya rasa ini miris sekali ya.. awalnya mungkin kita memandang aneh, namun bisa jadi kan kita sbg mahasiswa mendatangi kios itu karena lokasi sgt strategis dgn kegiatan kita di kampus, lalu memilih-milih, membeli, menikmati dan ketagihan hehe... sepertinya alurnya akan menuju ke arah sana karena memang film mampu menghipnotis kita menuju ke realitas yang tidak sebenarnya, membuat kita sejenak melupakan semua realitas yg kita hadapin sebenarnya.

Lalu bagaiman nasib mahasiswa? bisa jadi tak lagi buku yang dibeli hehe ektrsim nihh tapi kan bisa jadi... ya ya smuanya PR buat kita sebagai mahasiswa yang hidup di jaman penuh cobaan ini, smoga kita tetap rasional apapun godaan dan kondisi yang menerpa kita saat ini.. ingat ajah ayah ibu kita di kampung berjuang keras untuk kehidupan kita disini dan keberhasilan pendidikan kita disini, semua untuk kita, mereka ingin hidup kita jauh lebih baik dari hdp mereka saat ini, mereka ingin kita dapat pekerjaan yang baik, posisi yang tinggi kalo perlu jdi pejabat, makanya mereka kirim kita buat sekolah di Bandung. Jadi ga lucu juga kan saat mereka berkunjung ke Bandung dan masuk ke kamar kita yang dilihat bukan tumpukan buku-buku tapi tumpukan kaset DVD N CD berbagi film hehe syukur-syukur bukan BF.. 

nEGARa kita memang memiliki keunikan yang luar biasa bukan hanya dari suku, budayanya tapi juga keunikan ulah masyarakatnya, sebut saja aa yang jual kaset cd n dvd yang saya maksud itu, kira-kira apa yang dia pikirkan ya ketika dia memutuskan untuk bertransformasi total mengubah arah jualannya dari buku yang mencerdaskan menjadi kaset cd n dvd yang...? hehe... dia bilang juga kan dia sarjana hukum, jadi harusnya dia tahu begimana hukumnya jualan barang bajakan hehe.. jadi dia beralih posisi nih yaa kalo dlu jaman kuliah dia belajar menjadi pembela dan penegak hukum eh setelah lulus dia berubah wujud menjadi PELANGGAR hukum, bukan begitu teman2?
DALIH yang mungkin akan keluar yakni ini urusan perut teh, kalo jual buku mah untungnya ga seberapa, tapi kalo jual ginian kan untungnya berlipet dan saya pun bisa menikmati film-film ini selagi menunggu pembeli datang hehe udah nonton, dibayar lagi... coba kalo buku yang ada mah stress lihat tulisan kecil-kecil yang kagak ada seksi-seksinya, nah kalo pilm kan pas yang main ANGELINA JOLIe, ato Lindsay Lohan, ato Kirsten Dunst mata aye jadi seger buger (hehe itu td bukan ucapan aa"nya lho murni spekulasi dari saya)...

hmm... miris jugaa..lagi-lagi faktor ekonomi menjadikan seorang Indonesia menjadi berubah arah, tapi disini saya ga akan menghakimi maupun menghukumi siapapun.. semua kembali ke kita.. hati, otak kita yang mengendalikan diri kita.. ke arah mana kita mengambil jalan, ke arah mana kita mengambil keputusan.. smoga kita menjadi seseorang yang sesuai dengan harapan orang tua kita dan diri kita... harapan baik tentunya..menjadi seorang sarjana hukum yang bener2 menjadi penegak hukum, jadi sarjana pertanian yang bener2 bisa memperjuangkan para petani, menjadi sarjana ekonomi yang menolak keras kapitalisme, menjadi sarjana ilmu komunikasi yang mencerdaskan bangsa dengan tayangan2nya, menjadi sarjana teknik arsitektur yang apa yaa..??hehe bingung.. ya begitulah realitas yang ada disini di negara ini... semoga tulisan ini bermanfaat... =)

Senin, 13 Juni 2011

masih membahas mengenai sesuatu tentang bandung...ehm lanjutan edisi kemarin yakni tentang menu sarapan yang umum di sini..di Bandung...
-Kupat Tahu-
yahh makanan yang satu ini lumrah sekali kita temui sebagai menu sarapan pagi. Hampir disetiap sudut akan ada makanan ini. Kupat tahu sebenarnya dapat kita duga ga akan jauh-jauh dari tahu dan kupat alias lontong super besar yang unik sekali bentuknya. Kupat tahu sebenarnya masih sodaraan dekat ma tahu tek di Surabaya, masih sepupunya Tahu Lontong di Malang dan sekitarnya. Yah yah... ini makanan dengan komposisi kupat/lontong yang lembut, tahu goreng panas yang dipotong-potong dan bumbu kacang ples krupuk. Umumnya bumbu kupat tahu sudah dibuat oleh penjualnya namun ada juga jenis kupat tahu petis dengan bumbu yang baru dibuat dengan cara diulek (dihaluskan dengan cobek) oleh penjualnya ketika kita memesannya, kalo untuk urusan rasa saya rekomendasikan jenis kupat tahu petis karena bikin ketagihan deh rasanya (agak lebay dikit bolehkan). Untuk harga yah hampir mirip kali ya ma di daerah Jawa Timur yakni 5ribu rupiah untuk sepiring ples gratis teh tawar =D

-Lontong Kari-
Masih sahabatan ni ma kupat tahu karena sama-sama memakai lontong alias kupat sebagai bahan utamanya. Seperti halnya kari pada umumnya, kuah kari bersantan kental dengan rasa gurih. Namun isi dari kari ini adalah daging yang kurang bagus alias tetelan. Untuk itu harus ekstra tenaga untuk memakannya, karena memang daging sapi yang digunakan tergolong jelek dan bercampur dengan lemak dan urat-urat yang membandel maka tantangan anda ketika memakannya yakni bagaimana sukses mengunyahnya dan bisa ditelan sebab sekali lagi lunak tidaknya daging sapi tergantung dengan bagaimana keahlian penjual untuk mengolahnya. Sebab pernah beberapa kali saya makan lontong kari dengan daging yang sangat keras sehingga tak satupun daging berhasil saya telan, begitulah sensasinya, namun alhamdulillah penjual langganan saya di kosan tergolong pandai dalam mengolahnya sehingga tak satupun daging tersisa =D untuk seporsi lontong kari cukup 4ribu rupiah... =)

-Bubur Ayam-
he em sepertinya menu yangs atu ini sudah cukup familiar dimana ajah yah... jd skip deh... ehmm untuk harga bubur ayam dengan rasa yang biasa cukup 3500 dan 10rb untuk bubur ayam dengan kualitas yahuuud dan dengan rasa yang luar biasa... rekomendasi saya : bubur ayam Jalaprang deket Unpad Dipati Ukur =)

-Nasi Uduk-s
Semacam nasi kuning namun warnanya putih, kombinasi pelengkap antara lain : bihun goreng, abon tongkol, sambel goreng tempe, sambel, telur dadar iris tipis dan krupuk... untuk harga 4ribu saja...

-Lontong Pecel-
Sambil mengelus dada bila sy menceritakan tentang menu yang satu ini... yah sebab di sini makanan ini tidak banyak dijumpai, sejauh ini saya baru menemui dua penjual pecel semenjak kedatangan sya ke kota ini... okeh gini... kalo biasanya di daerah jawa timur kita hanya memakan dua sampe tiga jenis sayuran yanga da dalam priing pecel kita maka kalo disini anda bisa menemukan hingga delapan jenis sayuran dalam satu porsi pecel anda.  Sayuran itu antara lain : daun pepaya, wortel, kol, tauge, manisa rebus, kacang panjang, bunga turi, buncis rebus dsb. rame bukaaan?? yah sudahn menjadi rahasia umum bersama bahwa orang Sunda sanagt suka sayur bahkan ada anekdot yang mengatakan orang sunda hanya tidak akan memakan daun pintu namun akan memakan daun-daun yang lain selama berwarna hijau hehe... dan untuk menikmati lontong ples sayur2 n bumbu (tanpa rempeyek dan lauk) anda harus merogoh kocek 5ribu rupiah (mahal juga kan..)

Selasa, 07 Juni 2011

bandung bandung dan bandung

sebelumnya tidak pernah terpikir akan tinggal di kota ini hingga akhirnya Allah membawa jalan takdirnya untukku menjadikanku bagian dari kota kembang ini... yang aku tahu cewek bandung cantik-cantik... dan yang pasti cowok bandung juga cakep-cakep ehmm tapi kali ini kita ga akan membahas itu... kita akan membahas berbagai keunikan yang sejauh ini saya temui selama kurun waktu lima bulan saya tinggal disini... 
Sebelum pindah ke Bandung saya tinggal selama lima tahun di Malang, menempuh studi S1 disana.. dan disinilah keunikan itu muncul mengingat saya berasal dari Jaw Timur dan harus pindah ke daratan Jawa Barat.. meskipun sama-sama berada di dalam pulau Jawa namun perbedaan tidak mungkin tidak ada, dari jenis suku saja Bandung termasuk suku Sunda dan Jawa Timur especially Surabaya dan Malang merupakan suku Jawa...
kit mulai dari segi bahasa... ketika saya berada di Surabaya selama bertahun-tahun sy terbiasa dengan logat jawa yang menurut orang-orang luar jawa timur kasar, namun begitu pindah ke bandung dengan bahasa sunda dan logat serta dialek yang mendayu-mendayu saya merasa sangat enak didengar dan halus..(walaupun sebenarnya yng diucapkan berarti kasar, karena bahasa sunda pun memiliki tingkatan kehalusan seperti halnya bahasa Jawa). 
-Sarapan Pagi kami di Bandung-
1. Gorengan... yah gorengan yang saya yakin dimanapun pasti ada, berupa pisang goreng, gehu (di jawa timur dikenal tahu isi), bala-bala (di surabaya disebut ote-ote, di Malang disebut weci), ngomong-ngomong tentang bentuk bala-bala ini jangang berharap anda mendapati bentuk yang bagus yang seperti kita kenal di sby maupun malang, iyah karena bentuk bala-bala disini sangat abstrak tergantung pembuatnya tentunya, dan kandungan kubisnya jauh lebih banyak dan sejauh ini belum saya temu bala-bala yang menggunakan tauge atau cambah seperti yang ada di surabaya. Lanjuuut, gorengan selanjutnya yakni martabak telur abal-abal, ya karena anda tidak akan menemui martabak mi sperti yang ada di sby dan skitarnya. Untuk yang isi bihun akan dibentuk seperti lumpia, dengan kulit lumpia yang tipis. Lalu ada juga cireng yang merupakan aci alias tapioka di beri bumbu dan digoreng, lalu ada pula pisang aroma.. pisang yang dililit kulit lumpia tipis dan diberi gula pasir dan coklat...dan yang uniik semuanya berharga 500rupiah saja...  keunikan lainnya mengingat orang INDONESIA tidak dikatakan makan jika belum makan nasi, maka teman memakan semua gorengan itu yakni LONTONG. Lontong disini tidak sperti yanga ada adi daerah jawa timur yang umumnya berbentuk besar, namun lontong tean makan gorengan in berbentuk dan dibungkus sperti lemper. -sampe sejauh ini saya belum pernah merasakan lontong kecil ini karena buat saya lontong identik dengan teman makan sayur seperto lodeh, lontong mie, lontong balap, lontong gule, dsb.
sementara ini dulu karena masih akan berlanjut di entri mendatang...