Minggu, 17 Juli 2011

manisnya kota itu

tak ada yang bisa menyangkal betapa manisnya kota itu... yang mampu membuai siapapun yang ada disitu...namun harus ada cara untuk menangkalnyaa... untuk meluruskan apa kewajiban kita disana... akupun diuji... mengenyam manisnya... diuji dengan hingar bingar yang memabukkan... sekali dua kali tiga kali empat kali lima kali dan cukup...harus ada cara untuk menyudahi lalu menyadari apa yang selama ini tertinggal, dan terbiarkan... 

Selasa, 12 Juli 2011

.belajar dari tukang batu.

tiba tiba pengen nulis tentang judul diatas...

rumah lagi diperbaiki setelah bertahun-tahun ditempati... yang menarik adalah sosok tukang batu yang bekerja di tempat kami... cak san namanya... seusia bapak...dengan postur tubuh yang sangat kurus dengan kumis Hitler berwarna sangat hitam... 

Jadwal kerja Cak San 8 jam...dari mulai jam 8 sampai jam 4 sore namunn.... dia sudah sampai drumah kami jam 07.15 dan baru pulang jam 16.30... dia mengerjakan semua kerjaan sendiri..tak memiliki asisten tukang batu yang biasa disebut kenek... entah mengapa... meski tak selalu mengamati aku tahu bagaimana kerja cak san setiap hari... 

hari ini saja... saat pagi datang tanpa banyak buang waktu di langsung bersihkan gudang kami yang sangat kotor sekali... lalu menghancurkan tembok gudang dengan tangannya, menghancurkan kusen kayu yang keropos seorang diri, kulihat urat2nya tampak jelas saat ia memukulkan alat ke tembok dan kusen... setelah selesai menghancurkan ia lalu memasukkan runtuhan tembok tersebut ke karung lalu membawanya di luar rumh untuk dibuang... dan saya hitung hampir 8 kali dia melakukan itu...

setelah itu ia membuat adonan pasir semen dan air untuk memoles gudang...lalu mengecat gudang, setelah itu naik ke atas genteng untuk ngebenerin atap... kalo dalam tulisan ini tampak sangat simple dan mudah kenyataannyaatentu tak seperti itu...

beraaat,,,, sungguh itu bukan pekerjaan mudah... dengan upah 65rbu sehari dengan 5 hari kerja kira2 berapa penghasilan cak san sebulan?? 

pernah hari kamis kemarin cak san tak datang bekerja...kami semua mencari....dan akhirnya om memutuskan untuk k rumah cak san mencari informasi... dan cak san bilang ijin kerja karena capek...

buatku... capek adalah ketika duduk d depan laptop OL berjam-jam... buatku capek adalah setelah masak sekitar 2 jam... buatku capek adalah mengerjakan tugas dkamar kosan... buat cak san apa arti capek buatnya?

ga pernah dan ga bisa membayangkan bagaimana kalo itu ayahku... apa aku bisa nulis blog sperti ini... apakah aku bisaa seberuntung ini menjadi kartika putri ramadhani? 

pelajaran moral nomer 3... melihat ke bawah supaya kita bisa bersyukur... cak san mengingatkan saya untuk itu...bersyukur.. ia memberi pelajaran padaku bagaimana semangat, bagaimana profesionalisme dan bagaimana menjadi seorang laki2 yang bertanggung jawab untuk keluarganya..untuk bahagia istri dan anak-anaknya... meski kebahagiaan itu relatif...tapi tampak senyum cak san menyamarkan capek luar biasa yang ia rasakan selama 5 hari bekerja... 390rbu yang ia dapatkan tiap hari jumat sore...aku melihat senyum itu... senyum ketika uang dalam dekapannya..meski aku sendiri rasanyaa tak tega memberikan uang itu saat itu...

ketika ia melakukan kesalahan ia tak akan bisa menhapusnya seperti ketika kita menggambar dalam buku gambar... 

sampai disini aku tak bisa melanjutkan... aku hanyaa bersyukur...memiliki ayah dan keluarga serta nikmat hidayah ini... dan aku pun yakin kalian semuaa juga adalah orang2 yang sangat beruntung sekali hidup di dunia ini...  keep fight everybody... i know we can...