Minggu, 23 Oktober 2011

.pak rahmat dan pelajaran syukur.

pak rahmat...hmm itu nama seorang petugas akademik di kampus tempat saya belajar saat ini... petugas akademik?? hmmm saya deskripsikan dengan rangkaian kata kira kira seperti ini... pak rahmat bekerja menyiapkan absensi mahasiswa, menyiapkan minum dosen, menyiapkan LCD ditiap kelas yang akan ditempati untuk kuliah, membuka pintu kelas (karena kelas dikampus selalu dalam keadaan terkunci bila tidak dipakai), dan terakhir menyalakan AC di kelas-kelas... 

Oke sekarang jelas kan kira-kira apa sebutan yang tepat bagi beliau?? pak rahmat secara fisik tidak begitu tinggi, tubuh juga tidak begitu kurus, rambut keriting dan baju yang selalu kedodoran, kira-kira ukuran bajunya selalu diatas ukuran tubuhnya kalo ukuran tubuhnya M berarti beliau akan selalu memakai baju ukuran L atau bahkan XL... Namun bukan itu yang akan saya bahas disini... saya akan membahas betapa orang ini adalah orang yang mampu mengingatkan saya akan kesyukuran atas nikmat Allah... Pak Rahmat tergolong baru bekerja di bagian yang tadi saya sebutkan... yang menjadi karakter dia adalah senyum yang selalu mengembang dimukanya... senyum lebar tepatnyaa karena selalu tampak giginyaa... =D

Saya melihat betul bagaimana keramahan dia menyapa kami para mahasiswa...halooo selamat pagi...hallo selamaat siaang...haloo selamat malam... setelah ini siapa dosennya..?? tiap minggu kami mendengar sapaan itu dari beliau... hmmm bukan hal besar sebenarnya namun kenapa saya begitu terkesan... keramahan yg tulus dan tidak dibuat-buat... terkadang begitu aneh ketika saya lihat bagaimana cara beliau berpakaian... ketika kaos didalam bajunya lebih panjang lengannya,,, ingin rasanya tertawa melihatnya tapi semua terhenti saya berpikir apa hak saya menertawakan orang yang tulus ini sementara saya belum pernah sekalipun berjasa bagi beliau dan justru beliau yang sangat berjasa bagi kami... melancarkan urusan perkuliahan kami..

Saya menangkap bagaimana beliau begitu menikmati pekerjaan barunya ini... yahh karena sebelumnyaa beliau adalah petugas parkir di kampus dago pojok... bertahun-tahun beliau kepanasan dalam menjalankan pekerjaannya dan saat ini Allah menaikkan sedikit derajatnya sebagai manusia melalui pekerjaan... dan saya melihat betapa beliau begitu menikmati, begitu mensyukuri pekerjaannya tersebut,,, tampak bagaimana bahasa non verbal beliau yang begitu bangga dengan posisi barunya tersebut... 

Suatu hari ketika kami selesai matakuliah kelima dan masih ada jeda untuk matakuliah berikutnya tepat di depan kami pak Rahmat sedang berjalan bergegas mau pulang kerja,,, saya melihat bagaiman ia menoleh ke kanan kiri, melangkah dengan penuh keyakinan dan optimis, kebanggaan serta rasa syukur atas pekerjaannya saat ini... dan saya lihat dengan tanpa lelah dia terus berjalan dan mencari angkot... yahh... saya tak melihatnya membawa kendaraan ke kampus... 

Sampai disini saya merenungkan suatu hal... terkadang kita dalam kemapanan baik hidup maupun pekerjaan tapi kita tak begitu mensyukuri apa yang telah kita dapat..kita merasaa terus kuraang... terus-dan terus kita pupuk itu...karena kita dan mungkin saya terus melihat diatas... baik kekayaan, rupa, posisi, jabatan, dsb,,, kita lupa bahwa disekitar kita masih begitu banyak orang di bawah kita... baik dari segi harta, posisi,dan nasib dsb... dari Pak Rahmat saya belajar apa itu syukur... apa itu menikmati hidup dengan apapun yang telah diberikan Allah pada kita.. dan bukankah kita tahu semua ada takarannya...harta, kepandaian, rupa, posisi, semua telah ditakar oleh Allah... bukan tugas kita mempertanyakan dan terus mempertanyakan mengapa posisi kita lebih rendah dari dia, dia atau dia namun Allah hanya meninta satu dari hamba-Nya...mensyukuri semua yang Allah berikan... karena Allah akan menambahnya berkali-kali lipat banyaknya ketika kita mau dan mampu menyukuri... =)